Rangkuman Materi SKD CPNS TIU Penalaran Logika Deduksi
Tes ini menguji kemampuan dalam mendapat fakta-fakta premis (suatu pernyataan) dan memanupulasi informasi tanpa mengubah maknanya. Tes ini berfokus pada pengambilan siimpulan secara logis, bukan persoalan kemampuan berbahasa Indonesia.
- Penalaran langsung
Penalaran langsung yaitu jika A adalah subhimpun dari B, dan x anggota A, maka simpulannya x juga anggota B.
Contoh :
Premis 1 : Semua anggota A adalah anggota B
Premis 2 : x adalah anggota A
Simpulan : x adalah anggota B
- Penalaran tidak langsung
Penalaran tidak langsung yaitu jika A adalah subhimpunan dari B dan x bukan anggota B, maka simpulannya x bukan anggota A.
Contoh :
Premis 1 : Semua anggota A adalah anggota B
Premis 2 : x bukan anggota B
Simpulan : x bukan anggota A
- Penalaran transisi
Penalaran transisi adalah jika A subhimpun dari B dan B adalah subhimpunan dari C, maka dapat ditarik simpulan bahwa A bagian dari C.
Contoh :
Premis 1 : Semua anggota A adalah anggota B
Premis 2 : B adalah anggota C
Simpulan : A merupakan anggota C.
- Modus ponens
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : p
Simpulan : q
- Modus Tollens
Premis 1 ; p ⇒ q
Premis 2 : ~q
Simpulan : ~p
- Silogisme
Macam-macam silogisme
- Hipotesis
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : q ⇒ r
Simpulan : p ⇒ r
- Ketagorial
- Tipe 1
Bentuk tengah – predikat
Subjek – bentuk tengah
Subjek – predikat
- Tipe 2
Predikat – bentuk tengah
Subjek – bentuk tengah
Subjek – predikat
- Tipe 3
Bentuk tengah – predikat
Bentuk tengah – subjek
Subjek – predikat
- Tipe 4
Predikat – bentuk tengah
Bentuk tengah – subjek
Subjek – predikat
- Disjungtif
- Tipe 1
Premis 1 : p ˅ q
Premis 2 : ~p
Simpulan : ~q
- Tipe 2
Premis 1 : p ˅ q
Premis 2 : q
Simpulan : ~p
- Alternatif
- Tipe 1
Premis 1 : p ˅ q
Premis 2 : p
Simpulan : ~q
- Tipe 2
Premis 1 : p ˅ q
Premis 2 : ~q
Simpulan : p
Hukum-hukum silogisme
- Silogisme terdiri dari 3 bagian, yaitu subjek (S), predikat (P), dan bentuk tengah atau middle term (M).
- Bentuk tengah (M) tidak terdapat simpulan
- Minimal terdapat satu premis bersifat positif
- Jika salah satu premis berproporsi positif dan premis lain berproporsi negative, maka simpulan harus proporsi negatif
- Jika kedua premis negatif, maka tidak dapat ditarik simpulan
- Minimal terdapat satu premis yang bersifat universal atau umum
- Jika kedua premis berproporsi partikular maka simpulannya tidak sah
- Jika salah satu premis berproporsi partikular maka simpulannya berproporsi partikular
- Jika premis mayor berproporsi partikular dan premis minor berproporsi negatif, maka tidak ada simpulannya
- Jika tidak konsisten term predikat pada simpulan dengan term predikat pada premis maka simpulan salah
- Jika bagian penengah tidak bermakna sama, baik premis mayor maupun minor, maka simpulan salah.
- Dilema
- Konstruktif
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : r ⇒ s
Premis 3 : p ˅ r
Simpulan : q ˅ s
- Destruktif
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : r ⇒ s
Premis 3 : ~q ˅ ~s
Simpulan : ~p ˅ ~r
- Dua arah
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : r ⇒ s
Premis 3 : p ˅ ~s
Simpulan : q ˅ ~r
Tags:Download Materi TIU Penalaran Logika Deduksi Kisi-Kisi TIU Penalaran Logika Deduksi Materi CPNS Penalaran Logika Deduksi Materi CPNS TIU Penalaran Logika Deduksi Materi Tes CPNS Penalaran Logika Deduksi Materi TIU Penalaran Logika Deduksi Penalaran Logika Deduksi CPNS 2020 Prediksi Materi CPNS TIU Penalaran Logika Deduksi Ringkasan Materi SKD Penalaran Logika Deduksi Tes Intelegensi Umum Penalaran Logika Deduksi